Obliviate..!!

“Obliviate..” Hermione berbisik, sambil mengacungkan tongkat ke arah orang tuanya, seketika potret-potret Hermione dalam frame semasa kecil bersama orang tuanya menghilang begitu saja.

Mr. dan Mrs. Granger pun telah melupakan Hermione. Magically.

*************************************************

"Tapi kamu harus ngelupain aku !!", kurang lebih seperti itu makna tatapan yang kamu kasih..entah..tapi setidaknya, itu yang aku tangkap.

Ingin rasanya aku menjerit histeris, "Aku gak bisa, Kampret. Aku mau, tapi gak bisa, ngerti gak seeh ??", kayak di sinetron.

Tapi tak terjadi, jeritan itu tertahan, aku takut.

Aku takut kamu timpuk.

Akhirnya aku cuman bisa tertunduk, diam, mencoba mengatur bulu hidungku agar tak keluar garis, mencegah kalenjar air mataku agar tak mengeluarkan cairannya. Hidungku kembang kempis, dadaku naik turun.

Tak lama, semuanya selesai.

Buram.

Kamu pergi, dan aku kembali dengan satu kalimat, terbayang jelas di kepala, satu tujuan sederhana ,"Aku harus melupakan kamu.."

"Aku harus.."

*************************************************

Ah, waktu itu gue jadi ngayal, seandainya aja menghilangkan ingatan itu semudah merapal "Obliviate !!"

Dalam khayalan gue, gue rela nyari penyihir cuman buat ngasih gue mantra buat ngilangin dan memanipulasi ingatan itu.

*************************************************

Ada yang bilang, "Kadang kita dituntut untuk bisa melupakan."

Well, sebetulnya gue agak kurang setuju dengan konsep "melupakan".

Menurut gue redaksi kata "lupa" agak kurang tepat. Kalo untuk ngilangin "rasa" mungkin masih bisa gue cerna. Tapi buat me-lupa-kan, itu lain cerita.

Menurut gue, kita gak bisa ngelupain seseorang, Apalagi ngelupain orang yang udah bareng sama kita sekian lama..kecuali 2 hal :  

Pertama, jadi tua kemudian pikun. 

Kedua, jedot-jedotin kepala di tembok kemudian amnesia.

Lagian agak aneh juga rasanya kalo gue nanti bisa bilang, "Aku sudah bisa melupakan kamu.."

Yahh, contoh kalo nanti misalnya papasan sama mantan, terus dia nyapa, masa gue ngomongnya, "Situ siapa yah ? Gak kenal. Oh Mai Got. Lupa. Lupa. ", bisa-bisa gue kena tabok.

Ya jadi intinya sih menurut gue, gak usahlah ada lupa-lupaan segala ato semacemnya. Gak baek. Toh gak ada gunanya juga. Bukankah lebih baik kalo kita bisa saling ngehargain (halahh), ya meskipun hanya sebatas sebagai seseorang dari masa lalu.(ini ngomong apaan sih)

*************************************************

Oh ya, dan sekarang, seandainya pun gue bisa merapal Obliviate, gue mungkin bakalan memilih untuk menghapus kenangan yang gak pengen gue ingat, tapi tidak kamu.

Tidak kenangan tentang kamu.

(mohon dipahami, karena postingan ini dibuat saat galau dan alay gue lagi kumat secara bersamaan)